PENDERITAAN DI ALAM KUBUR
Assalamu’alaikum
wr.wb
Saudara-saudara kaum
Muslimin sidang jum’at yang berbahagia !
Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita
bersama-sama bersyukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat yang telah
dikaruniakan kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di masjid ini
dengan keadaan sehat wal’afiat. Amin.
Selanjutnya marilah kita tingkatkan taqwa kepada ALLAH
SWT dalam arti yang sesungguhnya, yaitu
menjalankan semua perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA. Taqwa merupakan
perhiasan hidup kita yang hakiki, sangat cocok untuk dipakai dalam acara atau
situasi apapun.
Selanjutnya sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
yaumul qiyamah nanti. Saya disini sebagai penceramah akan memberikan sedikit
pengetahuan saya kepada anda semua tentang penderitaan apa saja yang dialami
saat berada dialam kubur nanti.
Saudara-saudara kaum muslimin shalat jum’ah yang
berbahagia !
Telah
dijelaskan dalam hadist nabi telah ditegaskan, bahwa alam kubur merupakan tahap
pertama menuju alam akhirat. Alam kubur bisa juga sebagai taman surga atau
mungkin bisa menjadi lubang neraka. Seseorang yang selamat melewati tahap
pertama itu, untuk tahap selanjutnya bakal lebih ringan. Tetapi, jika melalui
tahap pertama ini tidak selamat, untuk tahap berikutnya akan semakin berat.
Dari itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa keadaan alam kubur (selamat
atau celaka) bisa dijadikan ukuran untuk menentukan keadaan pada tahap
selanjutnya yang kekal abadi, alam akhirat.
Selama
di alam kubur besar kemungkinan bahagia dan selamat di alam akhirat begitupun
sebaliknya. Amaka dari itu kita di dunia agar tidak terbuai oleh kemegahan
dunia : harta, kedudukan, anak, pengikut dan sebagainya. Sebab semua itu dapat
menjadikan manusia lupa daratan, tujuan hidup, melupakan ALLAH dan mengabaikan
perintahNYA. Dan kita juga tidak perlu ragu lagi, adanya alam kubur memang
nyata adanya, dan setiap manusia pasti akan menjalaninya.
Dialam kubur nanti kita akan ditanyai oleh dua malaikat
yakni Munkar dan Nakir. Menurut sumber yang saya baca, apabila mayat tersebut
seorang mukmin, maka shalatnya ada di dekat kepalanya, puasa ada di sebelah
kanannya, zakat di samping kirinya, dan amal sholeh serta kebijakan lainnya
berada di dekat kakinya. Itulah sebabnya mengapa Malikat Munkar dan Nakir tidak
masuk melalui kepala jenazah.
Setelah
masuk malaikat akan menyuruh mayatnya duduk.Kepada mayat,Munkar-Nakir
memperlihatkan matahari yang hampir terbenam.Lantas, Munkar-Nakir
bertanya,”Laki-laki ini adalah dari golonganmu (kaum beriman).Bagaimana
pendapatmu tentang dia? Bagaimana pula persaksianmu kepadanya?Mula-mula mayat
enggan menjawab dengan dalih hendak mengerjakan shalat.Tetapi,setelah Munkar-Nakir
mendesaknya,akhirnya mayat menjawab,”Dia adalah Nabi Muhammad saw.Aku bersaksi
bahwa beliau adalah utusan Allah yang membawa kebenaran dari hadirat-Nya.”Kata
Munkar-Nakir,”Memang,dalam keadaan seperti itulah engkau dihidupkan,demikian
pula engkau dimatikan,dan begitu pula engkau kelak akan dibangkitkan dari
kubur,insya Allah.”
Selanjutnya,Munkar-Nakir
melontarkan beberapa pertanyaan terpenting,yakni masalah Tuhan,Nabi,Kitab
suci,Kiblat.Orang Mu’min yang selama hidupnya taat beribadah,saleh,dan banyak beramal
tentu saja dapat menjawab semua pertanyaan tersebut dengan lancar.Sehingga,kuburnya
dilapangkan.Kuburnya menjadi terang,serta mendapatkan kenikmatan-kenikmatan
kubur.Sedangkan orang kafir,pastilah tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
Munkar-Nakir itu.Akibatnya ,ia mendapatkan hajaran dari kedua malaikat tersebut
hingga hancur tulang-belulangnya.Selain itu,kuburnya menjadi gelap,pengap,dan
terasa sempit.
ADZAB
KUBUR
Seperti halnya kehidupan kubur dan
pertanyaan kubur,adzab kubur adalah benar adanya.Orang-orang yang mencicipi
adzab kubur,tentunya,orang-orang kafir,durhaka kepada Allah,dan miskin amal
saleh.Pendek kata orang kafir dan sebangsanya akan merasakan adzab kubur yang
pedih,dan disempitkan kehidupan kuburnya.
Menyitir hadits Rasulullah,Iman Ahmad
bin Hajar al-Haitami dalam kitabnya az-Zawajir menyatakan,bahwa siapa saja
menjaga shalatnya yang lima waktu maka Allah akan memuliakannya dengan lima
perkara:
- Dihindarkan dari kesempitan kubur
- Dihindarkan dari siksa (adzab) kubur
- Disodori kitab amalnya dengan tangan kanan
- Mampu berjalan di atas shirat bagaikan kilat
- Di masukkan surga tanpa hisab
Dan
barabg siapa yang meremehkan/melecehkan shalat (mengakhirkan, mempermudahatau
meninggalkan) akan diancam oleh ALLAH dengan 14 ancaman (siksaan) : 5 di dunia,
3 pada waktu matinya, 3 di alam kubur, dan 3 tatkala dibangkitkan dari kubur.
Ø Lima
ancaman di dunia
1.
Dicabut berkat umurnya
2.
Tanda-tanda kesalehannya dihilangkan
dari mukanya
3.
ALLAH tidak memberikan pahala atas amal
yang diperbuatnya
4.
Doanya tidak dikabulkan
5.
Tidak mendapatkan bagian atas do,a
orang-orang shalihin
Ø Tiga
ancaman ketika matinya, berupa :
1.
Mati dalam keadaan hina
2.
Mati dalam keadaan lapar
3.
Mati dalam keadaan dahaga yang sangat
Ø Tiga
hukuman dialam kubur, berupa :
1.
Disempitkan kuburnya, hingga hancur
tulang belulangnya
2.
Dinyalakan api di dalam kuburnya,
sehingga siang malam bergelimangan di dalamnya
3.
Didatangkan kepadanya syuja’, ular buta
yang terbuatr dari api, kukunya dari besi, ia sepanjang hari menyiksa si ahli
kubur
Ø Tiga
siksa ketika dibangkitkan dari kubur, berupa :
1.
Diberikan hisabnya
2.
Dimurkai ALLAH
3.
Dijebloskan kedalam neraka
Layak
sekali jika ALLAH menganggap shalat sangat penting dan mendasar, Sebab, sholat
merupakan tiang agama. Barang siapa yang mendirikan shalat berarti menegakkan
agama ALLAH. Barang siapa yang melalaikan shalat berarti dai merobohkan agama.
Demikianlah
khutbah yang dapat saya sampaikan pada kesempata kali ini, mudah-mudahan apa
yang saya sampaikan itu bermanfaat bagi diri saya pribadi dan kepada para jama’ah
jum’at. Akhirukalam….
Wassalamualaikum
wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar